Kisah Nabi Yunus as dan Ikan Besar

Nabi Yunus a.s

Nabi Yunus a.s., nama lengkapnya adalah Yunus bin Matta. Beliau adalah seorang nabi yang diutus Allah swt untuk berdakwah kepada penduduk di negeri Ninawa, suatu kota tua dekat negeri Musal (Al Muwashil), Iraq.

Ketika Nabi Yunus a.s. diutus untuk menyerukan menyembah Allah SWT, penduduk Ninawa menolak. Mereka memilih menyembah berhala. Penduduk negeri Ninawa berada pada tingkat kekafiran dan keingkaran hingga beliau kecewa berat merasa putus asa campur marah.  Karena itu beliau meninggalkan kaumnya seraya mengatakan kepada mereka akan datangnya azab setelah tiga hari. Beliau berjalan terus hingga di pinggir pantai, kemudian menumpang sebuah kapal.

Ternyata kapal tersebut kelebihan muatan, sehingga mengancam keselamatan pelayaran jika tidak dikurangi muatannya kapal akan tengggelam. Rupanya setelah barang muatan dilempar ke laut untuk meringankan beban, masih saja oleng. Akhrinya musyawarah terjadi, untuk meringankan beban kapal maka dengan melemparkan seseorang ke laut. Untuk menentukan siapa di antara penumpang yang harus dikeluarkan, diadakanlah undian yang diulang sampai tiga kali.

Mereka melakukan undian dan ternyata undian jatuh kepada Nabi Yunus a.s., undian pun diulangi lagi, dan jatuh kepada Nabi Yunus a.s. lagi, hingga ketiga kalinya, sehingga beliau harus dilemparkan ke laut. Semua itu memang sudah menjadi kehendak Allah swt.

kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.” (37 Ash Shaaffaat 141)


Nabi Yunus a.s. kemudian melemparkan dirinya ke laut. Allah SWT segera mengirimkan seekor ikan besar untuk menelan beliau, tanpa memakan daging dan menghancurkan tulang belulang beliau. Nabi Yunus a.s. kemudian ditelan oleh ikan besar. Nabi Yunus a.s. pun tinggal di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa mengarungi lautan oleh ikan itu. Semua ini merupakan ujian Allah SWT atas ketidaksabaran Nabi Yunus a.s. dalam menghadapi kaumnya yang menolak seruan untuk menyembah Allah SWT.

Nabi Yunus a.s. tetap ingat kepada Allah SWT dan memanjatjan doa kepada-Nya. Atas kesungguhannya dalam berdoa dan karena rahmat Allah SWT, kemudian ikan besar itu melemparkan  Nabi Yunus a.s. dalam keadaan sakit dan lemah ke tanah tandus, lalu pada tanah itu ditumbuhkan yaqthinah (sejenis labu) oleh-Nya. Lalu Dia juga menghidupkan sapi perahan yang memakan rerumputan.

Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.” (37/ Ash Shaaffaat 145)

Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” (37/ Ash Shaaffaat 146)

Setelah Allah SWT mengembalikan kekuatan dan kesehatannya maka Nabi Yunus a.s segera kembali kepada kaumnya. Mereka menyesali perbuatannya, kemudian segera menghadap dan bertaubat kepada Allah SWT., mereka menundukkan diri. Karena kaumnya menurut dan bersedia diajak beribadah kepada Allah SWT., maka Allah SWT menghentikan azab yang timbul akibat perbuatan mereka kemudian Allah SWT memberikan kelapangan dan ketentraman hidup serta kesenangan selama beberapa masa.

Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (37/ Ash Shaaffaat 148)


Beberapa pelajaran dari kisah Nabi Yunus a.s.
  • Selalu ingat kepada Allah SWT
  • Selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT
  • Selalu dekat dengan Allah SWT dan berprasangka baik kepada Allah SWT
  • Kekuasaan al-Maalikal Mulki al-Dzuljalaali Walikraam, Allah Yang Maha Memiliki Kerajaan lagi Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan sungguh di luar nalar manusia.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel