Kisah Teladan Sunan Gunung Jati

Kisah Keteladanan Sunan GunungJati

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, beliau putra Syarif Abdullah Umdatuddin dan Syarifah Muda’im. Ayahnya meninggal saat Syarif Hidayatullah masih usia muda. Beliau ditunjuk untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja Mesir namun tidak mau. Syarif Hidayatullah dan Ibunya bermaksud pulang ke tanah Jawa berdakwah di Jawa Barat. Keududkan ayahnya kemudian diberikan kepada adiknya yaitu Syarif Nurullah.

gambar: islamtoday.id
Singkat cerita tibalah Caruban Larang Jawa Barat. Syarifah Mudaim dan Syarif Hidayatullah meneruskan usaha Syekh Datuk Kahfi membuka Pesantren Gunung Jati. Sehingga kemudian Syarif Hidayatullah dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Kemudian suatu waktu, Pangeran Cakrabuana menikahkan anaknya yaitu Nyi Pakungwati dengan Syarfi Hidayatullah, selanjutnya saat memasuki usia lanjut kekuasaan Negeri Caruban diberikan kepada Syarif Hidayatullah dengan gelar Susuhan artinya orang yang dijunjung tinggi.

Selain sebagai seorang raja, beliau juga sebagai seorang ulama besar. Beliau berjasa mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya yang kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Pemerintahannya sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam.

Anaknya yang bernama Mualana Hasanuddin berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten sehingga kemudian menjadi Kesultanan Banten.

Sunan Gunung Jati memberikan keteladanan yang baik dalam bekerja.. Beliau juga sering ikut bermusyawarah dengan para wali lainnya di Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa, Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para walinya dan sejumalh tenaga ahli yang dikirim Raden Patah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel