Surat At Tin - Makna Kandungan | materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk sekolah dasar kelas 5

Makna Kandungan Surat At Tiin


Latar belakang turunya Surat AtTiin berkaitan dengan pertanyaan para sahabat tentang balasan amal orang yang sudah tua renta atau pikun. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Al ‘Aufi yang bersumber dpada Ibnu Abbas, surat At Tiin turun berkaitan dengan pertanyaan para sahabat tentang balasan amal orang yang sudah pikun.

buah tin dan buah zaitun by facebook


Di antara sahabat Rasululluah Saw. Banyak orang tua. Mereka merasa takut tidak mendapatkan pahala atau tidak menjadi ahli surga jika mereka mengalami masa pikun, mereka gelisah dan mempertanyaakannya kepada Rasulullah Saw. Melalui surat At Tiin, Allah Swt menegaskan bahwa amalanorang yang beriman dan beramal saleh pahalannya akan selalu mengalir terus-menerus mesikipun orang tersebut mengalami masa pikun. Masa pikun adalah kondisi seseorang yang sudah tua dan memiliki pikiran yang tidak stabil. Sifatpikun biasanya ditandai dengan sering lupa. Misalnya dalam amal ibadah, orang pikun tersebut tdak ingat lagi waktu salat atau puasa.

Surat At Tiin juga mengajarkan kita bahwa Allah Swt. Menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik. Allah Swt. Mengingatkan manusia terhadap nikmat yang rtelah diberikan kepadanya. Semua itu harus selalu diingat agar manusia tidak terjerumus dalam kehinaan. Orang yang selamat dari kehinaan adalah orang yang selalu beramal saleh. Mereka akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt.


Berikut kandungan dari surat At Tiin;

Ayat pertama, kedua, dan ketiga menyatakan sumpah Allah Swt. Atas nama at-tin, az-zaitun dan at-turisinin. Menurut sebagaian ahli tafsir, “Tin”  ialah tempat tinggal Nabi Nuh a.s., yaitu Kota Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon Tin atau Ara. Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya. Sedangkan “Zaitun” adalah Baitul Maqdis, tempat suci kedua umat Islam yang berlokasi di Yerusalem (Palestina) yang ditumbuhi pohon Zaitun. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak. Adapun “at-Turisinin” artinya Bukti Sinai, tempat Nabi Musa a.s menerima wahyu secara langsung dari Allah Swt.

Pada ayat ketiga, Allah Swt. Bersumpah atas nama Kota Mekah, yaitu daerah yang penuh berkah dan di dalamnya terdapat Baitullah (Kakbah).

Ayat Keempat menjelaskan bahwa Allah Swt. Menciptakaan manusia sebagai makhluk dengan bentuk paling sempurna dibandingakan dengan makhluk lain. Bentuk yang dimaksud bukan hanya bentuk fisik, melainkan juga sempurna dalam segala potensinya. Manusia tidak hanya diberi akal untuk berpikir, tetapi juga diberi potensi nafsu, sehingga manuisa mampu berkreasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi Allah Swt, manusia sempurna adalah manusia yang menggunakan seluruh potensinya untuk beribadah kepada Allah Swt.

Ayat kelima dan keenam menjelaskan bahwa Allah Swt. Menerangkan sebagian manuisayang menyimpang dan tidak menggunakakn potensinya untuk beribadah yang akan ditempatkan di dalam neraka. Sebagian lagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka senantiasa mendapat pahala yang tidak terputus sampai meninggal dan menjadi ahli surga.

Ayat ketujuh dan kedelapan menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak beriman atau tidak mau beramal saleh adalah orang-orang yang mendustakan Allah Swt. Dan akan mendapat balasan kelak di akhirat. Padahal mereka sesungguhnya mengetahui akan mati dan menghadapi pengadilan Allah Swt. Sesungguhnya, Allah Swt. Adalah Hakim Yang Maha Adil.

Untuk pembelajaran yang lebih menarik, silahkan klik tautan dibawah ini:


Kesimpulan kandungan surat At Tiin adalah :

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah Swt. paling baik bentuk rohani dan jasmaninya.
Allah Swt. akan menempatkan manusia ke tempat yang paling hina yaitu neraka bagi orang-orang yang tidak mau beriman dan beramal saleh

Bagi orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan pahala dari Allah Swt yang tiada putus
Kepastian adanya hari pembalasan sehingga wajib kita imani
Allah Swt adalah hakim yang paling adil dan tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel